TahuIndonesia 1 thn. Seseorang tidak memiliki rasa malu karena, Dia sangat merasa nyaman dengan dirinya. Dia suka atau senang menjadi pusat perhatian orang lain. Dia sudah tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan karena merasa dirinya benar. Dia merasa energi dalam dirinya selalu bertambah ketika ada orang yang memperhatikannya.
5jenis rasa malu dan ciri-cirinya. Rasa malu adalah perasaan yang sangat umum. Semua manusia mengalaminya pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil. Tapi itu bukan fenomena yang sederhana seperti yang terlihat, karena bisa memiliki ekspresi yang sangat berbeda tergantung pada situasi atau orangnya.
Syekhas-Syarif tak terhenti pada kritikan, ia pun mengutarakan sederet solusi untuk menanamkan rasa malu bagi perempuan sejak dini. Yang paling mendasar adalah menanamkan keimanan dalam pribadi anak-anak perempuan. Keimanan ini melebihi segalanya. Dengan iman tersebut, seorang hamba akan tergiring untuk malu.
DalamSyarah Kitab Arba'in an-Nawai disebutkan bahwa makna hadis tersebut adalah jika seseorang tidak memiliki rasa malu, maka lakukanlah sekehendakmu, dan Allah akan memberimu siksa yang pedih. Melalui hadis ini, Allah memberikan perintah kepada hambanya untuk memiliki rasa malu dan juga menunjukkan ancaman bagi yang melanggarnya.
Prosesdan pembiasaan adalah yang saya rasa menjadi benang merah dari semuanya. Saya akui, sewaktu kecil saya adalah sosok yang sangat pemalu dan penakut. Saya tidak ingat bagaimana mulanya saya bisa menjadi sepemalu itu, namun saya masih ingat bagaimana akhirnya saya dibentuk dan membentuk diri untuk keluar dari rasa malu yang dimiliki.
Site De Rencontre Inscription Et Tchat Gratuit. Oleh Nashih NashrullahKecantikan dan keanggunan perempuan akan terpancar dengan sifat malu yang malu bagi perempuan adalah perhiasan, kehormatan, sekaligus jati diri yang utama. Karena, pada hakikatnya para kaum Hawa memiliki peran strategis dan krusial di tengah-tengah peradaban. Luhur tidaknya sebuah komunitas masyarakat dan bangsa turut ditentukan oleh sejauh mana tingkat kesalehan para wanitanya. Dan, sejarah Islam membuktikan, kegemilangan peradaban Islam ditopang oleh akhlak dan kemuliaan para perempuan. Demikian, ujar Syekh Muhammad bin Musa as-Syarif, dalam karyanya yang berjudul Hayaโ al-Marโah Ushamh wa Unutsah wa Zinah. Serangan bertubi-tubi dunia luar, pada intinya mencoba untuk merobohkan sedikit demi sedikit kemuliaan perempuan, termasuk memudarkan sifat malu, lewat gaya hidup, efek negatif dari keterbukaan informasi, hingga melibatkan propaganda bandingkan para perempuan di era awal, terkenal teguh menerapkan sifat malu. Lihatlah sikap yang ditunjukkan oleh putri dari Abu Bakar, yaitu Asmaโ. Suatu ketika, ia pernah menghindar lantaran malu bertemu segerombol sahabat dari kalangan Anshar. Rasulullah SAW pun menyarankannya agar mengambil arah hiasilah diri dengan malu. Sebab malu, kata seorang tokoh salaf, Abu Hatim al-Busti, berarti menjauhkan diri dari segala perilaku yang tak disukai. Selain itu, mengutip Ensiklopedi Fikih Kuwait al-Mausuโah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, sifat malu itu terbagi menjadi dua. Malunya seorang hamba kepada Allah SWT bila melanggar larangan-Nya dan malu melakukan segala perkara yang tak disukai, baik perkataan atau apa urgensi sifat malu bagi perempuan? Syekh as-Syarif mengatakan malu adalah bukti kecintaan tarhadap Allah SWT dan para rasul-Nya. Dan dengan malu agama seorang Muslimah akan tetap terpelihara. Malu membentengi dirinya dari tindakan yang tercela. Dan, sebab malu itu pula, kehormatan dan keanggunan perempuan yang berhias dengan sifat malu akan terjaga sikap femininnya yang sejati. Jauh bedanya dengan wanita yang tomboi atau kasar, misalnya bahkan perempuan yang bersolek terlewat batas sekali pun. Kecantikan dan keanggunan perempuan akan terpancar dengan sifat malu yang malu juga mempertegas identitas dan jati diri seorang perempuan. Ia akan mampu menempatkan diri secara proporsional. Seperti diriwayatkan oleh Bukhari dari Busyair bin Kaโab, Rasulullah SAW pernah bersabda, โTelah tertulis dalam takdir, sesungguhnya terdapat kemuliaan dalam sebagian sifat malu dan kedewasaan di bagian lainnya. Dan, bagi seorang istri sifat malu akan menambah kecintaan kepada suami.โSyekh as-Syarif mengakui memperteguh sifat malu bukan perkara gampang. Potret ketidakmampuan perempuan menguatkan sifat tersebut, seperti tergambar dalam beragam fenomena yang muncul di masyarakat. Tak heran didapati perempuan yang berperangai kasar, gaya berbicaranya tak patut, mengumbar konflik internal keluarga ke orang lain, berbusana tak etis dan cenderung menampakkan aurat, serta sering kali didapati sebagian oknum Muslimah merokok tanpa rasa as-Syarif tak terhenti pada kritikan, ia pun mengutarakan sederet solusi untuk menanamkan rasa malu bagi perempuan sejak dini. Yang paling mendasar adalah menanamkan keimanan dalam pribadi anak-anak perempuan. Keimanan ini melebihi segalanya. Dengan iman tersebut, seorang hamba akan tergiring untuk malu. Ketika turun perintah berjilbab dalam surah an-Nuur, segenap sahabat perempuan bergegas menuju kamar dan menutup aurat mereka. Hanya keimanan yang mendorong hal itu terjadi. Selanjutnya, menciptakan pendidikan yang kondusif, paling tidak di level mendasar dan utama, yakni institusi keluarga. Para orang tua berkewajiban memberikan pemahaman yang memadai perihal pentingnya rasa malu bagi anak perempuan jangan lupa memberikan suri teladan yang baik. Keteladanan memancing simpati dan ketertarikan. Berapa banyak pendidikan gagal lantaran nihil keteladanan. Ingin anak-anak perempuan Anda malu, maka mulakan dan biasakan rasa malu dari diri Anda. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Karena itu, Anda perlu berdamai dengan rasa malu tersebut. Meskipun memang tidak mudah, Anda bisa menerapakan lima langkah berikut ini. 1. Perhatikan apa yang memicu rasa malu datang Pertama, coba evaluasi dan tulis apa saja yang membuat Anda merasa malu. Ini mungkin sulit pada awalnya, karena tidak dipungkiri kalau Anda juga malu untuk mengingat dan mengungkapkannya pada diri sendiri. Pahami dengan dalam mengapa Anda merasa malu, bisakah rasa malu itu dihilangkan, apa yang bisa membuat Anda tidak malu lagi, serta bagaimana mengantisipasi diri agar tidak semakin malu. Begitu Anda tahu apa yang membuat Anda malu, Anda bisa mulai mempelajai pemicunya dan memecahkan kegelisahan Anda ini. 2. Ubah pikiran Anda Terkadang, pikiran negatif bisa menjadi racun bagi rasa malu yang sudah Anda miliki. Dengan terus menerus berpikir negatif seperti, โ Apa kata orang-orang soal saya nanti?โ atau, โBagaimana kalau saya dicap sebagai orang memalukan seumur hidup?โ Anda bisa menenggelamkan diri dalam pikiran negatif. Pikiran ini tidak akan membuat diri Anda jadi lebih baik. Yang ada malah makin malu dan terpuruk. Tugas Anda adalah mengolah perasaan malu dengan menantang pemikiran Anda sendiri. Misalnya Anda malu karena harus mengulang banyak mata kuliah di semester depan. Daripada merasa malu dan tidak semangat belajar, tantang diri Anda sendiri. Misalnya dengan berkata, โAku memang harus mengulang beberapa mata kuliah, tapi di semester ini aku bakal lebih semangat dan rajin. Lagipula, tidak mengulang mata kuliah bukan jaminan pasti cepat lulus dan sukses.โ 3. Terima diri, kalau Anda memang merasakan malu Tidak ada yang ingin merasa malu atau dipermalukan. Namun, ketika itu terjadi, Anda tidak bisa menghapusnya begitu saja dari ingatan. Hal pertama yang wajib Anda lakukan adalah menerima kalau rasa malu itu memang Anda rasakan. Anda tidak boleh menyangkal dan menganggap diri Anda baik-baik saja. Anda harus menerima rasa malu tersebut untuk bisa melawannya. Dengan mengakui perasaan Anda, Anda juga bisa menjadi orang yang kembali percaya diri dan positif. Penerimaan diri sendiri ini lebih penting ketimbang harus terus-menerus menutupi rasa malu yang Anda punya. 4. Jauhi orang-orang yang membuat rasa malu Anda muncul kembali Memang menyebalkan bila masih saja ada orang-orang yang terus mengingatkan Anda soal hal memalukan yang sudah terjadi. Jika masih ada orang yang seperti itu, atau sengaja menyinggung supaya Anda tambah malu, ada baiknya hindari orang-orang โberacunโ tersebut. Anda punya hak untuk memilih siapa yang akan berada di sekeliling Anda dan siapa yang tidak. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung, memahami, dan mencintai Anda. 5. Memaafkan diri sendiri Mengikhlaskan hal, orang, atau kejadian yang membuat diri malu, merupakan cara jitu yang bisa Anda lakukan untuk mendamaikan diri dari perasaan malu. Seperti yang telah disinggung di atas, setiap orang punya salah dan pernah merasa malu. Lalu, untuk apa Anda menjadi orang yang terpuruk dalam rasa malu? Satu atau dua kejadian yang memalukan tidak akan menjadi vonis seumur hidup terhadap identitas dan hidup Anda. Maka, lebih baik bangkit, maafkan kesalahan yang pernah Anda lakukan, dan sekarang fokus untuk memperbaiki diri.
Jakarta - Islam menempatkan budaya rasa malu sebagai bagian dari keimanan seseorang. Orang yang beriman pasti memiliki sifat malu dalam menjalani kehidupan. Melalui sifat malu, seseorang akan berusaha mencari rezeki yang halal dan merasa menyesal jika tidak bisa melakukan kebaikan setiap hari. Sifat ini bisa menjadikan seseorang untuk terhindar dari perbuatan terlarang. Dalam bahasa sufi, yang dimaksud dengan malu adalah menjauhi segala yang tidak diridhai Allah karena takut dan segan Imam Ali, "Orang yang berbicara terlampau banyak, kesalahan-kesalahannya bertambah. Akibatnya orang yang kesalahannya bertambah, rasa malunya berkurang, dan orang yang kurang memiliki rasa malu, ketaatannya menjadi rendah, dan orang yang rendah ketaatannya, jiwanya mati. Barang siapa yang jiwanya mati, ia akan masuk neraka." Maka jelas bahwa berkurangnya rasa malu akan berakhir dengan kita melihat betapa banyak dan besarnya nikmat dari Allah Swt, dan melihat kurangnya amal. Dari kedua hal itu akan muncul sesuatu yang disebut rasa malu. Bisa dikatakan bahwa malu adalah suatu kondisi gelisah yang muncul setelah kita melihat nikmat-nikmat Allah baik berupa materi maupun non materi, di saat yang sama kita menyadari kekurangan kita dalam beribadah kepada-Nya. Adapun sebab rasa malu ada beberapa di antaranya 1. Malu karena tidak mampu memenuhi hak-hak Allah Swt. Rasa malu yang muncul dari rasa gelisah disebabkan ketidak mampuannya untuk memenuhi hak-hak Allah Swt2. Malu karena tidak mampu bersikap ikhlas. Menjadi gelisah karena ketidakmampuannya ikhlas dalam beramal3. Malu karena kesalahan yang dilakukan. Sikap ini merupakan kegelisahan setelah menyadari kesalahannya, sehingga perbuatan ke depan tentu tidak akan diulanginya4. Malu akibat kekurangannya. Rasa malu dimiliki para malaikat yang selalu bertasbih siang dan malam tanpa henti, namun mereka para malaikat berkata kepada Allah, "Kami belum menyembahmu dengan sebenar-sebenarnya."Perlu diketahui juga bahwa rasa malu pada diri manusia ada tiga macam. Pertama, malu kepada Allah Swt. Kedua, malu kepada manusia dan ketiga, malu kepada dirinya kepada Allah berarti melaksanakan perintah-Nya dan menahan diri dari larangan-Nya. Ibnu Mas'ud meriwayatkan, Nabi bersabda, "Malukah kalian kepada Allah dengan sebenar-benar malu." Ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana caranya kami malu kepada Allah dengan sebenar-benar malu?" Maka Rasulullah menjawab, "Barang siapa yang menjaga kepala dan isinya, perut dan isinya, meninggalkan perhiasan kehidupan dunia, dan mengingat kematian serta petaka, maka dia malu kepada Allah dengan sebenar-benar malu. "Hadis ini merupakan nasihat yang sangat mendalam. Adapun malu kepada manusia adalah dengan cara tidak menyakiti dan tidak blak-blakan dengan keburukan. Sedang malu pada diri sendiri adalah dengan cara pengendalian diri dan menjaga kesendirian. Nasihat ahli hikmah berkata, "Hendaknya, rasa malumu kepada dirimu lebih banyak dari pada rasa malumu kepada orang lain." Jika ketiga rasa malu ini berada dalam diri seseorang secara sempurna, maka sebab-sebab kebaikan telah sempurna dalam dirinya. Sedang sebab-sebab keburukan akan tiada, sehingga dia terkenal dengan keutamaan. Penulis telah membuat syair sebagai berikutTahukah kau ciri kebaikan adalah ketenangan dan maluSedang ciri keburukan adalah tidak tahu malu dan kata-katanya jorokMalu menunjukkan itu burukSeseorang yang banyak bicara, panjang lebar dan memfasihkan ucapannya, akan lebih baik diamJika seseorang menjadikan malu sebagai bajunya, maka manusia tidak akan bisa melihat aibnyaSikap malu merupakan penyadaran diri atas kekurangannyaDengan malu, akan perbaiki diriKebaikan akan selalu datang saat seseorang merasa maluMalu bukan memalukan, tidak tahu malu yang harus dihindariBukalah hati, bukalah mataSikap malu bukan hinaMenjaga rasa malu, menunjukkan perbuatan orang muliaSeseorang hidup dg kebaikan, selama dia memiliki rasa maluLaksana kayu tetap hidup, selama ada kulitnyaMalu menuju suksesKita masih ingat ketika awal tahun 2020 pada bulan Februari saat pandemi Covid-19 ramai dibicarakan. Saat itu banyak kalangan khususnya para elite yang meremehkan adanya fakta pandemi ini, namaun Alhamdulillah setelah beberapa saat terlihat telah menyadari kekeliruannya dan merasa malu. Hal ini terbukti tidak diulanginya lagi perbuatan tersebut. Rasa malu ini menurut Imam Shadiq, akan menjauhkan diri dari dosa dan dari kesalahan. Saat ini para generasi muda di seluruh dunia berlomba-lomba menjadi pelopor dalam penemuan-penemuan baru berinovasi . Yang menjadi garapan mereka masih di IT, namun tidak kalah menariknya dengan adanya perubahan prilaku akan muncul bidang garapan baru. Generasi muda negeri ini juga ikut bersaing dengan munculnya beberapa usaha rintisan yang sudah menjadi perhatian, meski demikian perlu ada " rasa malu " atas sikap ini para generasi muda negeri ini akan menjadi unggul dan bisa mencerahkan peradaban atas inovasinya. Inilah sikap " merasa malu " yang membanggakan, karena sikap ini akan melahirkan inovasi yang tentu akan menciptakan " nilai tambah."Dalam kehidupan normal baru, tentu membutuhkan adaptasi. Penulis berharap apapun situasinya, semoga adik-adik generasi muda tiada lelah dan menyerah, terus bergerak menggali untuk memberikan kontribusi pada negeri RofiqSekretaris Majelis Pakar DPP PPP 2020-2025Ketua Dewan Pembina HIPSI Himpunan Pengusaha Santri Indonesia *Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. -Terimakasih Redaksi erd/erd
Malu adalah sifat yang sangat terpuji dan amat dianjurkan dalam kehidupan sosial. Rasa malu adalah salah satu tanda kebersihan hati dan kesehatan jiwa seseorang. Jika Anda melihat seseorang yang merasa tidak enak untuk melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan, maka ketahuilah bahwa itu tanda kebaikan dalam dirinya. Sebaliknya, jika ada orang yang tidak pernah merasa segan mengucapkan kata-kata yang tidak layak, atau tidak merasa sungkan melakukan hal yang tidak semestinya, maka ketahuilah bahwa sebagian kebaikan dalam dirinya telah hilang. Karena malu bagian dari iman, makin baik iman seseorang, makin rasa malunya dia jaga. Rasul bersabda ุงููุญูููุงุกู ู
ููู ุงููุฅููู
ูุงูู Sifat malu sebagian dari iman al-Bukhari, al-Nasai, Abu Daud Tidak heran, rasa malu ini menjadi sifat agung yang membedakan jati diri seorang muslim dengan penganut agama lain. Nabi Muhammad bersabda ููููููู ุฏูููู ุฎููููู ููุฎููููู ุงููุฅูุณูููุงู
ู ุงููุญูููุงุกู Setiap agama memiliki akhlak khusus yang membedakan dirinya dari yang lain, dan akhlak Islam adalah malu. Malik Malu adalah akhlak yang mencerminkan keagungan. Lihatlah sejarah, pemilik sifat mulia ini hanya orang mulia seperti Nabi Muhammad dan Utsman bin Affan. Malu adalah moral yang selalu mendatangkan kebaikan, ketenangan dan ketentraman sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari, nomer hadits 5652. Dengan rasa malu, seseorang akan menjaga dirinya tetap di atas koridor agama dan masyarakat. Dengan itu, dia tidak akan berbuat segala sesuat seenaknya. Rasul bersabda ุฅูุฐูุง ููู
ู ุชูุณูุชูุญู ููุงุตูููุนู ู
ูุง ุดูุฆูุชู Berbuatlah sesukamu, jika tidak merasa malu. Ahmad B. Bahaya Hilangnya Rasa Malu Bahkan, hilangnya rasa malu adalah tanda kehancuran seseorang dan kemurkaan Allah pada dirinya. Ibnu Umar meriwayatkan dari Nabi ๏ทบ ุฅูููู ุงูููููู ุนูุฒูู ููุฌูููู ุฅูุฐูุง ุฃูุฑูุงุฏู ุฃููู ูููููููู ุนูุจูุฏูุง ููุฒูุนู ู
ููููู ุงููุญูููุงุกู ููุฅูุฐูุง ููุฒูุนู ู
ููููู ุงููุญูููุงุกู ููู
ู ุชููููููู ุฅููููุง ู
ููููุชูุง ู
ูู
ููููุชูุง Saat hendak menghancurkan seseorang, Allah cabut rasa malu dari dalam dirinya. Dengan itu ia menjadi orang yang dibenci. Ibnu Majah Bagaimana seseorang itu tidak hancur saat rasa malunya telah hilang, sementara ia tidak segan melakukan maksiat di depan keluarga dan masyarakatnya. Bukanya bertaubat, orang itu malah membanggakan maksiatnya. Silakan baca juga artikel terkait Dosa Lisan akibat hilangnya rasa malu. ููู ุฃู
ูุชู ู
ุนุงูู ุฅููุง ุงูู
ุฌุงูุฑููุ ูุฅูู ู
ู ุงูู
ุฌุงูุฑุฉ ุฃู ูุนู
ู ุงูุฑูุฌู ุจุงููููู ุนู
ูุงุ ุซู
ู ูุตุจุญ ููุฏ ุณุชุฑู ุงูููู Setiap umatku Muhammad akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin. Termasuk mujahirin adalah orang yang berbuat dosa pada malam hari, kemudian pagi hari dia menceritakannya pada orang lain, padahal Allah telah menutupi maksiatnya. al-Bukhari Lebih jauh lagi, ia akan merasa bahwa maksiatnya adalah perbuatan lumrah dalam masyarakat. Pada akhirnya, yang haram dijadikannya halal, yang halal dijadikan haram. Padahal dosa menghalalkan zina lebih besar dari berzina. Menghalalkan judi, lebih besar dosanya dari berjudi itu sendiri. Allah berfirman ูููุงู ุชูููููููุงู ููู
ูุง ุชูุตููู ุฃูููุณูููุชูููู
ู ุงููููุฐูุจู ูููุฐูุง ุญููุงููู ูููููุฐูุง ุญูุฑูุงู
ู ูููุชูููุชูุฑููุงู ุนูููู ุงููููู ุงููููุฐูุจู ุฅูููู ุงูููุฐูููู ููููุชูุฑูููู ุนูููู ุงููููู ุงููููุฐูุจู ูุงู ููููููุญูููู โJanganlah kamu mengatakan hal dusta, Ini halal, ini haram,โ untuk mengada-adakan kebohongan tentang Allah. Sungguh tidak akan beruntung, orang-orang yang mengada-adakan kebohongan tentang Allah.โ an-Nahl 116 Mengatakan โini halalโ dan โini haramโ tanpa ilmu, sama saja menciptakan tandingan bagi Allah, seolah-olah dia bisa menentukan syariat, dan syariat Allah tidak mutlak. Ini dosa besar. C. 3 Macam Sifat Malu Imam Mawardy dalam kitab โAdab al-Dunia wa al-Dinโ mengatakan bahwa malu itu dibagi dalam 3 tingkatan Pertama, malu kepada Allah. Pada tingkatan ini seseorang akan mengerjakan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangnnya. Ia malu karena iman kepada Allah yang Maha Melihat lagi Mengetahui jika ia melakukan dosa maksiat. Ia malu jika tidak beribadah, karena Allah Maha Penyarang telah memberikannya banyak kesempatan hidup dan nikmat. Kedua, malu kepada sesama manusia. Malu ini diaplikasikan dengan menghargai orang lain dan tidak saling menyakiti serta tidak melakukan hal yang tidak seharusnya diperbuat di hadapan orang lain. Sahabat Rasul, Hudzaifah Ibnu Yaman berkata, ูุงู ุฎูููุฑู ูููู
ููู ูุงู ููุณูุชูุญูู ู
ููู ุงููููุงุณู Tidak ada kebaikan bagi siapa yang tidak punya rasa malu kepada sesama manusia. Ketiga, malu kepada diri sendiri. Artinya, seseorang menjaga diri dari sifat-sifat tercela yang tidak kita lakukan karena malu dilihat orang. Maka saat sendirian, ia malu melakukannya. Ia malu untuk menilai buruk orang lain, karena dia tidak merasa lebih baik dari orang lain. D. Kapan Harus Malu dan Kapan Tidak Boleh Malu Rasa malu adalah fitrah, sifat yang telah ada sejak manusia dilahirkan. Maka, kita harus memahami dengan benar arti dan wilayah rasa malu itu. Kita bisa katakan, rasa malu itu diterapkan di dalam koridor hal-hal yang dilarang agama. Implikasinya, tidak ada malu dalam kebaikan, tidak ada malu untuk mengungkapkan kebenaran, tidak ada malu untuk menampilkan sifat terpuji dan tidak ada malu untuk menunjukkan jati diri sebagai seorang muslim. ู ุงุดูุฏ ุจุฃูุง ู
ุณูู
ูู Saksikanlah! Kami adalah orang-orang Islam Ali Imran 52, 64 dan al-Maidah 111 Sekali lagi, dalam Islam rasa malu, iman dan amal baik sangat erat hubungannya. Saat seorang benar-benar beriman, ia akan merasa malu berbuat dosa, saat itu dia berkomitmen untuk menjaga diri dan kehormatan agamanya karena dia sendiri telah berikrar bahwa dirinya seorang muslim orang yang ber-Islam. Malu pada tempatnya akan membawa kita kepada kesuksesan dan kemuliaan, ุงูุญูุงุก ูู ุดูุก ุฅูุง ุฒุงูู Tidaklah malu itu masuk ke dalam sesuatu, kecuali ia akan menghiasi hal tersebut. Sedangkan malu yang tidak pada tempatnya akan menghambat kita untuk terus maju dan berkembang dan berprestasi. Kita telah bersepakat, tidak boleh ada rasa malu dalam kebaikan dan kebenaran. Allah berfirman ูุงููู ูุง ูุณุชุญูู ู
ู ุงูุญู โฆ Allah tidak malu menerangkan kebenaran โฆ al-Ahzab 53 Allah tidak merasa malu menyatakan kebenaran bukan karena Allah tidak punya malu, tapi karena kebenaran memang harus disampaikan. Bukti Allah punya rasa malu adalah hadits Nabi dalam Bulughul Maram yang berbunyi ุฅูููู ุฑูุจููููู
ู ุชูุจูุงุฑููู ููุชูุนูุงููู ุญูููููู ููุฑููู
ู ููุณูุชูุญูููู ู
ููู ุนูุจูุฏููู ุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ููุฏููููู ุฅููููููู ุฃููู ููุฑูุฏููููู
ูุง ุตูููุฑูุง Rabb-mu, Allah Taโala Maha Pemalu lagi Maha Mulia, sungguh Dia malu menolak hamba-Nya yang mengangkat kedua tangannya kepada-Nya berdoa. 1. Malu Dalam Belajar Diantara malu yang dilarang dalam Islam ialah malu menutut ilmu. Imam Mujahid berkata, ูุงู ููุชูุนููููู
ู ุงููุนูููู
ู ู
ูุณูุชูุญููู ูููุงู ู
ูุณูุชูููุจููุฑู Orang yang malu dan orang yang sombong tidak akan mendapatkan ilmu. Ibunda kita Aisyah Radhiyallahu aanha pernah memuji sifat para wanita Anshar, ููุนูู
ู ุงููููุณูุงุกู ููุณูุงุกู ุงููุฃูููุตูุงุฑู ูููู
ู ููู
ูููุนูููููู ุงูููุญูููุงุกู ุฃููู ููุชูููููููููู ูููู ุงูุฏูููููู Wanita terbaik adalah wanita Anshar. Rasa malu tidak menghalangi mereka untuk memperdalam ilmu Agama. al-Bukhari Inilah kaidah mengapa Islam adalah agama pertama yang menuntut dan mendorong para wanita untuk berpendidikan. Karena bagi Islam, wanita ada sekolah pertama bagi anak-anak. Termasuk bagian dari menutut ilmu adalah bertanya dan mengajukan pertanyaan. Karena malu bertanya, sesat di jalan. 2. Malu Melamar Islam punya konsep menarik tentang pernikahan. Konsep ini tentu agak tabu dilakukan zaman sekarang. Ini juga tips untuk akhwat yang ingin segera menikah, โlamarlah pria idaman saudariโ. Ya, Islam tidak melarang wanita untuk purpose kepada pria. Karena nikah adalah ibadah, langkah menuju akad juga ibadah. Islam membolehkan para wanita mengajukan lamaran pada pria. Ini sudah dilakukan Khadijah binti Khuwailid, istri Rasul dan beberapa shahabiyah, sebagaimana yang tertulis dalam al-Bukhari No. 2144 dan Ibnu Majah 1991. Islam tidak melarang jatuh cinta, yang dilarang adalah dosa yang dilakukan atas nama cinta. 3. Malu Yang Dilarang Setelah memahami semua dalil di atas, secara umum rasa malu dalam Islam adalah akhlak yang terpuji. Namun, ada juga malu yang dilarang dalam Islam, tentu saja yang bertentangan atau menghambat perbuatan-perbuatan baik yang telah kami jelaskan di atas, seperti; Malu belajar. Apapun alasannya, miskin, hidung pesek atau kekurangan pada fisik, tetap harus menuntut ilmu. Orang tua yang memiliki anak cacat fisik pun tidak boleh minder. Justru wali murid harus mendukung penuh pendidikan. Fisik boleh cacat, tapi siapa tahu otaknya cemerlang, cerdas, dan banyak membawa manfaat. Malu bekerja. Islam mendorong setiap pemeluknya untuk memiliki penghasilan, karena Islam mengharamkan perbuatan mengemis. Islam mencintai orang mandiri. Malu bekerja karena profesinya kurang keren, โ kuli atau tukang sapu, contoh โ adalah perbutan tercela. Karena yang tepenting dalam bekerja adalah proses mencari rezeki dengan cara halal, bukan besaran gaji atau penghasilan. Dalam hal ini, seorang muslim dilarang malu.
๏ปฟWeb server is down Error code 521 2023-06-13 173437 UTC Host Error What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d6c15daad15b90e โข Your IP โข Performance & security by Cloudflare
berikut yang bukan urgensi memiliki rasa malu adalah