Katakata iklan tersebut bisa beragam, mulai dari yang memiliki kesan serius hingga kata-kata iklan yang lucu dan membuat terpingkal-pingkal. Bango, benar-benar kecap." - Kecap Bango. 19. "Diputar, dijilat, dicelupin" - Oreo. 20. "Kacang Garuda, ini kacangku" - Kacang Garuda. 21. "Cara asik tunda lapar, Okky Jelly Drink Pembebasanpersonel band Superman Is Dead itu, disambut bahagia oleh Nora Alexandra. Jerinx berterima kasih kepada istri tercintanya sambil merangkul mesra, ia salut kepada Nora karena selama dua Akun@hanjeera berpendapat, Kecap Bango mungkin "berperan" sebagao pengganti gula aren. Benar saja menurut yang sudah mencoba, rasa es kopi susu kecap ini enak. Kalau digambarkan, campurannya jadi mirip salted caramel. Untuk dapat menikmati kelezatan es kopi susu Bango tersebut, kamu cukup merogoh kocek sebesar Rp20 ribu per gelas. Ataumungkin saja kamu akhirnya tertarik untuk membeli produk-produk hasil kata-kata iklan tersebut. Rasa masakan jadi benar benar lezat. Menghasilkan kedelai hitam pilihan yang blablabla. Iklan Kecap Bango Hitam Malika ini adalah iklan edisi 2014 yang masih tayang 2014 Iklan Iklan TV TVC TV Commercial Iklan Terbaru 2014 Iklan Terbaru 2015. Penelitianini mengkaji tentang isi pesan kualitatif dalam iklan kecap manis cap bango versi "festival jajanan bango 2017". Objek yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah potongan-potongan adegan dalam iklan kecap manis cap bango versi "festival jajanan bango". Tujuan penelitian ini untuk mengetahui isi pesan yang disampaikan dalam iklan kecap manis cap bango versi "festival Site De Rencontre Inscription Et Tchat Gratuit. Mallika - Iklan Kecap Bango Semua bermula dari iklan Kecap Bango versi Kedelai Terbaik Mallika’ Bagi yang koneksi internetnya dibatasi jadi ga bisa buka youtube, atau bagi yang alergi nonton stasiun tv lokal, biar gue kasih penjelasan singkat mengenai iklan tersebut. Jadi intinya adalah mau memperkenalkan kedelai hitam Mallika, bahan dasar kecap Bango. Nah, sebenernya ya, kalau nonton versi lengkapnya, intronya itu ada pak tani, bu tani dan 2 anaknya, kata2nya itu begini “Ini anak kami. Ada juga yang di kebun. Namanya Mallika. Mallika itu kedelai hitam dari Bango yang saya besarkan sepenuh hati, seperti anak sendiri.” Tapi berhubung gue pun nonton stasiun lokal paling kalau lagi disambi ngeladenin nyokap, maka gue gak pernah nonton versi lengkapnya, kebagian versi yang udah dipendekin. Jadi cuma ngeh pas kata2nya tinggal begini “Namanya Mallika. Mallika itu kedelai hitam dari Bango yang saya besarkan sepenuh hati, seperti anak sendiri.” Terus gue langsung ngeganjel. Bagi yang mengenal gue dengan baik, tentu tahu seberapa obsesifnya gue soal nama. Jangankan nama anak sendiri yang belum lahir, beli tiket aja belon, nama anak orang aja gue pikirin baik2. Gue adalah satu orang yang kalau ada temen ngelahirin anak, deket maupun enggak, pasti yang paling penasaran adalah nama anaknya siapa. Terus biasanya entah nanya langsung atau googling2 sendiri aja arti namanya apa. Makanya, begitu ada iklan itu gue merasa sangat terganggu karena pada waktu itu belum pernah denger ada kedelai hitam jenis mallika sebenernya pada waktu itu salah satu dugaannya adalah, oh mungkin maksudnya itu kedelai hitam varietas mallika kali ya *sebenernya waras* menyangkut poin 2, kalau emang maksudnya kaya gitu, kenapa sih kalimatnya ambigu? kesannya kayak si suara bapak2 itu rada fetish ama kedelai, saking sayangnya ama tumbuhan, terus iseng aja dinamain Mallika. Nah, berarti kemungkinannya 2 dong ya, kedelai JENIS Mallika, atau kedelai yang DINAMAIN Mallika – for fun aja. Dan gue sungguh kepikiran dengan kemungkinan yang terakhir. Tahukah kalian apa arti nama Mallika? Mallika is a Sanskrit word and forename meaning “Jasmine” or “lamp”. Not to be confused with Malika, an Arabic word and forename meaning “Queen”. sumber wiki aja Beberapa temen gue ada yang namain anak perempuannya Malika, jadi begitu tahu ada kedelai dinamain sama just for fun *waktu itu masih suudzon* jadinya rada2 ga terima aja D. Tapi terus ya gue tahan2 aja karena deep inside gue tahu kalau INI GAK PENTING. Sama gak pentingnya saat gue terus bertanya2 kenapa keluarga aktor Syach semua anak laki-nya berawalan A Atalarik, Attila, Attar tapi cuma Teddy si anak kedua aja yang berawalan T. Padahal tampang mirip semua. Padahal meski Teddy tampangnya ga semanis sodara2 yang lain, dia ga kalah ganteng kok sebenernya fans Teddy Syach sejak zaman Karmilla, tapi terus dia kebanyakan main peran aneh di sinetron yang ajaib '. Cari duit buat dana pendidikan anak kayaknya Sampe gue googling, karena gue pikir mungkin Teddy’ cuma nama panggung aja, nama aslinya Ateddy atau apa, tapi ternyata bukan T-T Teddy Syach atau Ateddy Syach? courtesy of …………. Gak ngerti deh ampe sekarang berasa masih gantung dan ga puas dengan misteri penamaan Syach bersaudara itu. Kalau ada yang bisa kasih pencerahan, tolong kasitau saya . Oh well, back to kedelai hitam Mallika D. courtesy of Terus yaudah, daripada tambah penasaran, gue coba selidiki lebih serius, dan ternyata bener Mallika itu jenis kedelai asli dari negeri sendiri yang dikembangkan oleh Prof. Mary Astuti, peneliti dan guru besar di Fakultas Teknologi Pangan UGM. baca di sini Mengenai alasan penamaan si kedelai hitam, biar gue kutip ya Awalnya, tiada yang tahu harus menyebut kedelai hitam varietas asli Indonesia ini dengan nama apa. Karakteristik genetik unggul yang dibawanya pun mengantar sang kedelai dengan sebutan Mallika, yang dalam bahasa Sansekerta berarti kerajaan. Yang jelas, akhirnya dari baca2 artikel, jadi tau kalau Mallika ini perjuangannya berat banget. awalnya petani2 pada ga berani nanem si kedelai varietas unggul ini, tapi akhirnya setelah Prof. Astuti berusaha keras, banyak petani yang mau percaya, bahkan diresmikan sebagai bahan baku brand kecap yang saat ini paling beken di Indonesia, kecap Bango D. Faktanya adalah Mallika itu selain rasanya lebih gurih dari kedelai biasa karena kandungan proteinnya lebih banyak, Mallika juga bisa ditanam di segala cuaca, dalam setahun bisa 3 kali panen, sedangkan kedelai yang sebelumnya cuma bisa sekali setahun, jadi bener2 menguntungkan. Tapi Prof. Astuti gak cuma berjuang untuk memastikan Mallika diakui sebagai varietas unggul, tapi juga berjuang agar Mallika bener2 bisa memperbaiki taraf hidup petani Indonesia, dengan cara dia menjaga banget harga jual Mallika bisa di atas harga pasaran kedelai hitam pada umumnya waktu itu, dan dia menjaga petani2 di bawah bimbingannya dari tipuan tengkulak D. Terhitung sampai tahun 2012 lalu sesuai tanggal di artikel Prof. Astuti dan mahasiswa-mahasiswa-nya masih memberikan pengarahan untuk penanaman kedelai hitam Mallika ini. Jadi semua hepi karena Mallika! bukan posting berbayar, tapi gak nolak juga kalau abis ini dikirimin bingkisan kecap dari Bango, pake daging juga ya! *siap2 bikin semur* Makanya, gue gak komplen deh meskipun setelah gue googling2, so far nemunya sih arti sansekertanya Mallika itu tetep “scent of jasmine” dan semacamnya, belum nemu yang artinya Kerajaan’ tapi sudahlah *tetep obsesif* Maka dengan ini, kasus Mallika saya simpulkan menjadi ganjel buat saya, simply karena kalimat di iklannya aja yang rada ambigu. Kalau emang sejarah di balik Mallika seindah itu harusnya sih yang ditonjolin ceritanya aje ye, bukan namanya *lo aja yang terlalu meratiin, Man*. Bagi ibu2 yang anaknya namanya Mallika atau baru rencana, gak usah khawatir, kedelai hitam ini varietas unggul kok, sukur2 anaknya jadi sehat, bergizi tinggi dan tahan di setiap cuaca sampe bisa 3 kali panen dalam setahun, persis kedelai hitam Mallika 🙂 sumber Seperti Romeo dan Juliet, milenial dengan kemiskinan, lidah saya ditakdirkan untuk hanya cocok dengan kecap Bango. Yang lain mah adalah surganya bumbu. Bisa dibilang gara-gara hal ini, negara kita dijajah oleh bangsa-bangsa lain. Ironis memang. Yang nggak punya bumbu mereka, yang sengsara kita. Kan bukan salah bangsa kita juga. Mereka yang nggak punya palawija, kita yang disuruh nelangsa. Kan sedih segala bumbu yang ada di Indonesia, kecap adalah barang yang hampir tidak pernah absen dari dapur orang-orang Indonesia. Saya bilang hampir, ya kalau pas kecapnya abis, barang tersebut otomatis nggak? Lucu banyaknya brand kecap yang bermunculan, lidah saya memilih Bango. Saya sudah berusaha mencoba banyak merek kecap lain. Tapi, seperti Romeo dan Juliet, milenial dengan kemiskinan, lidah saya ditakdirkan untuk hanya cocok dengan kecap ini. Saya punya alasan kuat kenapa kecap ini adalah kecap terbaik. Setidaknya bagi saya. Kalau kalian nggak cocok, bodo kecap Bango ini memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan kecap-kecap lainnya. Yang menjadi karakteristik dari kecap Bango ini adalah aroma sedap-sedap wangi yang khas. Aroma kecap yang wangi dibarengi dengan rasa yang tak ada tandingannya, pastinya menjadi andalan yang dapat memanjakan lidah konsumen saat kecap ini memiliki cocok dengan lidah-lidah orang Indonesia, yaitu manis. Rasa manis tersebut nggak hanya terkecap di lidah, tapi bisa kita cium dari aromanya. Meski tak semua orang suka manis, tapi saya yakin manisnya kecap Bango nggak kecapnya kalian minum. Nah itu baru… baru mungkin banyak dari pembaca yang bertanya, kenapa harus Bango? Ya, karena yang paling sering muncul iklannya kecap Bango, wkwkwk. Konsep iklan kecap ini unik, yakni dibuat agak-agak kuno, tapi estetik. Kalau menurut sumber website, kecap Bango adalah merek kecap turun-temurun sejak dari 1928 yang mengutamakan tradisi, kepenuhan hati, serta kualitas yang lain hanya manis, Bango tidak. Kecap ini memberikan contoh bagaimana seharusnya kecap itu dibuat. Tak hanya manis, namun berilah rasa-rasa dan aspek lain yang sekiranya memberi orang alasan agar selalu kembali pada kalau hanya manis doang, kasian sama orang-orang di akhir bulan. Sudah bukan rahasia bahwa banyak orang di akhir bulan mengaktifkan mode survive mereka dengan makan nasi kecap. Kalau rasa kecapnya cuma manis, ya kasian. Kek makan nasi pake gula doang. Enak kagak, mual beberapa alasan tersebut, tidak berlebihan rasanya kalau saya memuja-muja kecap Bango sebagai sebenar-benarnya kecap. Campuran dari karakteristik, rasa, aroma serta tambahan iklan yang membuat saya tertarik. Bahkan, saya berpikiran kalau kecap Bango dijejerkan dengan kecap lain malah nggak pantas. Sebab, kecap ini ada di tingkat lain. Atasnya nomor satu, kalau yang punya pendapat lain, monggo bikin artikel balasan atau tulis di komentar. Tapi, tak akan menggoyahkan keyakinan saya. Lagian, ngapain debat perkara kecap Mojok merupakan platform User Generated Content UGC untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini diperbarui pada 16 September 2021 oleh Rizky Prasetya [1928]Kecap Bango Senin, 28 September 2009 Kemasan diremajakan, rasa dipertahankan, penetrasi pasar diperkuat. Jurus inovatif memperpanjang umur. . tempo 168682081624_ BANGO itu terbang tinggi. Dari jago lokal, dia menjadi bintang di tingkat nasional. Bermula dari pojok kampung di daerah Benteng, Tangerang, pada 1928, kini sang Bango mudah dijumpai di toko kelontong di hampir seluruh penjuru puluh satu tahun silam, suami-istri Tjoa Pit Boen Yunus Kartadinata dan Tjoa Eng Nio mengawali cikal bakal Kecap Bango di rumah mereka di Benteng. Sayang, jejak awal sudah amat samar. Napak tilas Tempo d... Berlangganan untuk lanjutkan membaca. Kami mengemas berita, dengan cerita. Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini PILIHAN TERBAIK Rp Aktif langsung 12 bulan, Rp *Anda hemat -Rp *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo Rp Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit Lihat Paket Lainnya Sudah berlangganan? Masuk DisiniDaftar TempoID untuk mendapatkan berita harian via email. Newsletter Dapatkan Ringkasan berita eksklusif dan mendalam Tempo di inbox email Anda setiap hari dengan Ikuti Newsletter gratis. Konten Eksklusif Lainnya 11 Juni 2023 4 Juni 2023 28 Mei 2023 21 Mei 2023 Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

kata kata iklan kecap bango